Jumat, 04 Desember 2009

Berdagang: Jalan Mencari Rizki Yang Berkah

RIZKI YANG BERKHAH

Allah Swt adalah Maha Kaya Raya, semua yang kita lihat di bumi ini adalah milik Allah, manusia boleh mimilikinya untuk sementara selama berada didunia. Allah Maha pemberi rezeki dan Maha pemurah. Nabi Muhammad saw adalah seorang yang sukses berdagang, bukan saja di dalam negeri tapi sampai keluar negeri. Mahar kawin Rasulullah saw dengan pengusaha Khadijah adalah 20 ekor unta yang baik.

Kalau di tukar dengan uang sekarang seharga 1 mobil Merci 330 baru. Ia dijuluki seorang pedagang yang jujur,amanah, fathonah, Al-Amin (terpercaya); Setelah beliau dingkat menjadi Nabi, maka seluruh harta kekayaannya diserahkan kepda Jemaah, begitu pula Khalifah abu Bakar, Umar dan lain lainnya, untuk memajukan agama islam atau untuk berdakwah. Beliau walaupun seorang yang kaya, tapi hidup beliau sederhana saja. Sebagai contoh pemimpin umat, karena Rakyatnya masih banyak yang miskin. Dan agar jangan dituduh nanti oleh umatnya bahwa Nabi hidup berfoya foya dengan uang Jemaah atau kerena jabatannya.

Sebagai pemimpin umat Nabi bersabda;"Allah swt lebih suka muslim yang kuat iman dan ekonominya dari pada Muslim yang lemah"; Kemudian Allah juga mewajibkan kepada umat Muhammad saw untuk menutut ilmu, atau belajar sampai kenegeri China, agar umat Muhammad saw berjaya dalam akhlaqnya maupun dalam ekonomi Nya. Allah berfirman; surat Al Mujadalah ayat 11;

"Allah akan meninggikan orang orang yang beriman dan mempunyai ilmu beberapa derajat"

Dari ayat ini kita dapat memahami bahwa kalau wajib menuntut ilmu, maka seharusnya pulalah membangun sekolah untuk tempat belajar, membuat kertas, pensil, bangku2, alat2 tranportasi, mobil, sepeda, motor dll.

Begitu pula umat Islam diwajibkan melaksanakan shalat, maka seharusnya pula membuat kain, membuat baju, dan perkebunan kapas pun haruslah ditanam pula. Kalau tidak ada bagaimana menutup ourat? Apakah cukup dengan daun daun2 saja? Jadi dengan diwajibkan bershalat dan menutut ilmu maka terbangunlahsemua sarana, terbuka lapangan kerja, tidak ada yang menganggur, semua

bekerja, semua mendapat pengasilan, kesejahteraan umat makin meningkat. Jadi ajaran2 islam itu sangat cantik dan membawa kemajuan kemajuan, memberikan lapangankerja, tiada yang nganggur atau miskin. Inilah ajaran2 Islam sesungguhnya. Tetapi kenyataan umat Islam dimana mana Negara hampir semua miskin, hidupnya tergantung kepada umat non islam. Kenapa ini bisa terjadi?

Ø Karena sebahagian besar ulama ulama, khotib2 dan pemimpin2 tidak mengajarkan pemahaman seperti diatas tadi. Karena sebahagian besar ulama2 atau guru2 didunai sendiri juga tidak mengamalkan perintah2 Allah diatas, hanya sebatas mengajarkan atau mengamalkan ibadah2 ritual saja.

Ø Karena guru guru di sekolah juga tidak pernah mengajarkan murid2nya bagaimana bisa menjadi orang kaya. Bagaimana mencari uang.Yang diajarkan adalah; belajarlah rajin, agar kamu lulus dengan angka yang baik, kemudian lamarlah kerja diperusahaan yang bagus. Artinya diajarkan untuk menjadi pegawai.Bukankah demikian????· Orang orang tua juga tidak mengajarkan anak2nya bagaimana menjadi orang kaya yang baik yang dermawan yang diberkahi oleh Allah. Nasehat2nya sama dengan nasehat guru2 diatas. Untuk menjadi seorang pegawai atau seorang professional, skill. Jadi kalau umat Muhammad saw dimana saja, sebahagian besar miskin, bukanlah salahnya Nabi Muhammad saw atau salahnya ajaran2 Islam. Yang salah adalah; Karena tidak diajarkan perintah2 diatas, salah memahami ajaran2 islam, atau tidak diamalkan oleh Ulama2 sebahagian besar dari negara2 Arab sampai ke Asia.

Saudara saudara kita dari suku China, Jepang, Korea mereka menjadi umat yang sejahtera, karena mereka rajin berdagang seperti Rasulullah saw dan Khalifah2 dan mereka berkarya mengolah barang2 mentah pemberian Tuhan menjadi barang barang yang berguna.Mereka mengajarkan anak2nya:

Pentingnya waktu, disiplin.

Pentingnya uang

Pentingnya berdagang dan berkarya

Pentingnya belajar

Pentingnya berkhidmat kepada manusia.

Inilah pringkat pengasilan manusia sekarang;

Owner. Pemilik perusahaan,pengasilan tertinggi rata rata

Investor.Pemegang saham peringkat nomor 2

Self employment, bertukang dll peringkat ke 3

Employement, Pegawai.peringkat terbawah

Dari gambaran peringkat diatas, pengasilan pegawai rata rata didunia adalah peringkat terendah. Umat Islam kebanyakan adalah pegawai. Sedikit sekali menjadi pengusaha besar.

Jadi kalau umat islam kembali mempunyai perhatian sebagaimana Rasulullah saw contohkan atau nasehatkan, maka hendaklah anak2 diajarkan untuk menjadi Pengusaha, berdagang, atau produser. Sebagaimana teman2 kita orang China dan Jepang.

Abuya Ashaaari at Tamimi

, adalah seorang pelopor, atau reformer sejati di zaman ini; Beliau bukan saja ahli agama, tetapi juga seorang saudagar atau pengusaha bermacam macam jenis usaha; dari restaurant, fabric, tranportasi, garment dll.Beliau boleh dijadikan sebagai contoh bagi umat

islam di diakhir zaman ini. Abuya menjelaskan bahwa;

Orang orang yang benar benar beriman dan bertaqwa, Allah akan berikan pertolongan, rezeki dari sumber yang tidak diduga duga;.

Allah penolong bagi orang bertaqwa; Artinya rezeki (Uang) adalah buah dari orang yang bertaqwa. Jadi orang bertaqwa rezekinya banyak dan sumbernyapun banyak.

Dengan kata lain, kalau umat Islam jatuh miskin pada zaman ini ( dulu islam berjaya) karena umat Islam belumlah menjadi orang bertaqwa, atau belumlah menjadi orang Mukmin. Yang banyak adalah umat islam. Islam KTP, Islam Taqlik. Orang yang bertaqwa sedikit sekali.

Makanya walaupun banyak beribadah ritual, rupanya ibadahnya belum berbekas. Karena umumnya umat Islam kalau shalat tidak mengerti apa yang dibacanya atau tidak mengerti hikmah dari shalat itu. Belum menjadi orang bertaqwa lagi.

Hikmah dari shalat adalah; jujur, berkasih sayang, tolerensi, bersih, disiplin, rajin, takut sama Allah, suka menolong, berbicara sopan santun, dan lain lain. Sesungguhnya orang yang rajin bershalat yang benar, maka hidupnya atau karya2nya sangat berguna untuk orang banyak.Karena Rasulullah mengatakan bahwa; Manusia yang mulia disisi Allah adalah manusia yang hidupnya berfaedaah untuk orang banyak atau karya2nya bermanfaat.

Kesimpulan untuk dapat menjadi orang kaya yang berakah seperti Abuya Ashaari at Tamimi;

Ajarkan anak shalat yang benar,takut Allah.

Ajarkan pentingnya uang, dan waktu

Arahkan cita citanya untuk menjadi pengusaha, Produser atau berdagang.

walaupun sementara mejadi pegawai, tapi akhirnya menjadi pengusaha.

Tanamkan bahwa Rezeki atau uang adalah buah dari taqwa. Uang adalah sangat penting untuk beramal saleh, membangun, dan mempertahan agama dari musuh2 juga menjaga Image islam yang sukses dunia dan akhirat.

Dari kecil ajarkan anak2 mandiri dan sence of business. Kalau ia mendapat angka yang baik berilah ia hadiah. Kalau mau uang jajan, maka bekerja membantu ibu atau ayah di rumah. Jangan dimanjakan anak anak dengan uang.

Tidak ada komentar: